ANALISA SUSEPTIBILITAS MAGNETIK DAN KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA TANAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
Abstract
Keywords
Full Text:
PDF (INDONESIA)References
1. Direktorat Jenderal Perkebunan dan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Riau. (2018). Data perkebunan kelapa sawit provinsi riau kerja sama dengan badan pusat statistik Kota Pekanbaru. Pekanbaru. Diakses pada 18 Agustus 2019, URL: https://dpmptsp.riau.go.id/.
2. Sutanto, R. (2005). Dasar-dasar ilmu tanah. Yogyakarta: Kanisius Press.
3. Adria, R. (2012). Kandungan logam berat kadmium pada tanaman sawi (Brassica Juncea L. ) akibat pemupukan fosfat. Skripsi Ilmu Fisika Kemagnetan, Universitas Sumatera Utara.
4. Hikma, R. A., Zulaikah, S., & Budi, E., (2014). Analisis sfat fisika tanah perkebunan apel melalui pengukuran suseptibilitas magnetik, XRF, dan GPR serta implikasinya pada produksi apel. Malang: Universitas Negeri Malang Press.
5. Lu, S., Wang, H., & Guo, J. (2010). Magnetic response of heavy metals pollution in urban soils: Magnetic proxy parameters as an indicator of heavy metals pollution. 19th World Congress of Soil Science, Soil Solutions for a Changing World, 1-6 Agustus 2010, Brisbane, Australia, 32-35.
6. Bahendra. (2016). Kajian sifat fisika tanah perkebunan kelapa sawit (elaeisguineensis jacq.) pada tingkat umur yang berbeda di PT Agro Muko–Tanah Rekah Estate Propinsi Bengkulu. Tesis Ilmu Geofisika. Padang: Universitas Andalas Press.
7. Rochyatun, E. & Rozak, A. (2007). Pemantauan kadar logam berat dalam sedimen di perairan teluk Jakarta. Makara Journal of Science, 11(1), 28-36.
8. Ahmad, F. (2009). Tingkat pencemaran logam berat dalam air laut dan sedimen di perairan pulau Muna, Kabaena, dan Buton Sulawesi Tenggara. Makara Journal of Science, 13(2), 117-124.
9. Saeni, M. S. (2002). Bahan kuliah kimia
logam berat. Bogor: Program Pascasarjana IPB.
10. Halliday, D. & Resnick, R. (1998). Fisika edisi 3 jilid 1- terjemahan Pantur Silaban ITB. Jakarta: Erlangga.
11. Kucer, N., Sabikoglu, I., & Can, N. (2012). Measurements of environmental pollution in industrial area using magnetic susceptibility method. Acta Physica Polonica A, 121(1), 20-22.
12. Sormin, N. Y. N. (2019). Analisis sifat magnetik endapan tanah di sepanjang sungai Sail Pekanbaru. Jurnal komunikasi fisika Indonesia, 7(1), 47-57.
13. Marihot, D. (2017). Sintesis dan karakterisasi sifat magnetik dan struktur partikel oksida besi endapan pasir besi pantai Kota Pariaman Sumatera Barat. Tesis Ilmu Fisika Kemagnetan, Universitas Riau.
14. Hunt, C. P., Moskowitz, B. M., & Banerjee, S. K. (1995). Magnetic properties of rocks and minerals. In T. J. Ahrens (Ed.). Handbook of Physical Constants. Washington: American Geophysical Union, 189-204.
15. Suyono, A. D., Kurniatin, T., & Maryam, S. (2006). Kesuburan tanah dan pemupukan. Bandung: RR Print.
16. Gusva, D. W. Damris, M., & Bakar, A. (2017). Pengaruh kandungan aluminium dan besi tanah terhadap penyerapan dissolved organic carbon (DOC) pada tanah hutan Harapan Jambi. Repository Universitas Jambi, 1-7.
17. Darmono, (1995). Logam dalam sistem biologi makhluk hidup. Jakarta: UI-Press.
DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jkfi.17.2.108-113
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Indexing by: