PENGUKURAN TINGKAT KEBISINGAN DI ARAE HYDROCREAKER COMPLEX UNIBON REAKTOR UNIT 211 PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT II DUMAI

Ramadhani Herlly, Erwin ', Riad Syech

Abstract


Telah dilakukan penelitian tentang pengukuran tingkat kebisingan di area Hydrocracker Complex Unibon Reaktor Unit 211 PT PERTAMINA RU II Dumai khususnya pada area reaktor, pompa, dan kompressor dengan metode survei lapangan. Alat yang digunakan untuk merekam tingkat kebisingan pada penelitian ini adalah dua buah sound level meter (SLM), sebagai fungsi waktu dan jarak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebisingan tertinggi terjadi pada area kompressor yaitu dalam rentang 93,685 dBA sampai 93,689 dBA. Sedangkan tingkat kebisingan yang terjadi tiap harinya pada area reaktor, pompa, dan kompressor menghasilkan nilai yang hampir sama pada jam kerja yaitu 08:00 to 15:00.. Namun pada hari tertentu dan jam tertentu tingkat kebisingan mengalami fluktuasi yang cukup signifkan. Fluktuasi ini disebabkan oleh adanya kebocoran steam pada pipa koneksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tingkat kebisingan sebagai fungsi jarak dari sumber menuju Maintenance 687 Repository FMIPA 2 dan Campo reaktor menurun seiring dengan pertambahan jarak. Penurunan tingkat kebisingan sebagai fungsi jarak pada Campo Reaktor lebih cepat dibandingkan dengan maintenance dan ditunjukkan oleh persamaan garis lurus antara masing-masing maintenance dan campo reactor yaitu -0,9939d+80,087 dan -1,71d+88,25. Penurunan yang cepat disekitar Campo Reaktor ini disebakan adanya penyerapan bunyi oleh vegetasi disekitar area tersebut.

Keywords


Kebisingan; Reaktor; Pompa; Kompressor; Waktu; Jarak

Full Text:

PDF (INDONESIA)

References


Anies. 2005. Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Hajar,Ibnu dan Suhardiman. 2013. Analisa Tingkat dan Dampak Kebisingan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) terhadap Pekerja dan Masyarakat sekitar. Bengkalis: Politeknik Bengkalis.

Harahap,Raja Naposo.2010.”Kajian Eksperimental Karakteristik Material Akustik dari Campuran Serat Batang Kelapa Sawit dan Polyuthane dengan Metode Impedance Tube” [Skripsi]. Fakultas Teknik. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP48/MENLH/11/1996.Baku Mutu Tingkat Kebisingan. Jakarta.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP51/MEN/1999.Baku Tingkat Kebisingan. Jakarta: James.

Kinsler, Lawrence E, Frey, Austin R, Coppens, Alan B, Sanders, James V. 2000. Fundamental of Acoustic Fourth Edition. United States Amerika:Jhon Willey and Son Inc.

Lang, W.W., 1999. Is noise policy a global issue, or is it a locl issue?. In: Cuschieri J., Glegg S. and Yan Yong (eds.). Internoise 99-The 1999 International Congress on noise Control Engineering, December 1999, Fort Landerdale, Florida. USA, 1939-1943.

Sasongko D.P, Hardiyanto A, Sudharto P Hadi, Asmorohadi Nasio, Subagyo A. 2000. Kebisingan Lingkungan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Sihar Tigor B.T. 2005. Kebisingan di tempat Kerja. Yogyakarta: ANDI Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: UNIBA PRESS.

Tsitsoni, Th., Batala, E., Zagas, Th., 2005. Management of urban and suggestions for its upgrade in the Municipality of Thessaloniki. Proceedings of the 12th Panhellenic Forest Science Conference, October 2-4, Drama, Greece, 231-242 (in Greek).

WHO, 1993. The Environmental Health Criteria Document on Community Noise. Report on theTask Force Meeting, Dusseldorf, Germany, November 1992.

WHO Regional Office for Europe, Report EUR/HFA Target 24, World Health Organization, Copenhagen, Denmark.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jkfi.12.10.686-692

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Indexing by:

  

 

Image