RANCANG BANGUN ALAT PENGERING SISTEM ISOLATOR BERLAPIS PAPAN BATU KERIKIL SEBAGAI PENYIMPAN PANAS

Juandi M, Ismawan Ismawan, Usman Malik

Abstract


Research on the design of a dryer with an insylation system made of pebble and board for heat storage. This research as conducted using experimental method by making a dryer using biomass energy sources . The objectives of the study were to measurins the heat rate lost from each side of the dryer, the heat energy generated from the combustion of the coconut shell  the moisture content of drying wet clothing, the efficiency of the drying time The results showed the design of a dryer with an insylation system made of pebble and board for heat storage works well. The temperature inside the room is ranges from (40-68°C). The total rate of heat energy lost in the 10th minute is 6,527.54 J/s and continued to decrease to 60th minute by 3263.77 J/s. The heat energy rate resulting from the combustion of coconut shells at 10th mins is 10520 J/s and continued to decrease to 60th minute by 1753.33 J/s. Reduced moisture content of wet clothes reached 2.439% at 60 minutes. Efficiency of drying time reaches 85.7%. The efficiency of the average biomass energy source is 90%.


Keywords


Dryer; heat storage; biomass

Full Text:

PDF (INDONESIA)

References


Vachlepi, A. & Suwardin, D. (2014). Pengeringan Karet Remah Berbasis Sumber Energi Biomassa. Warta Perkaretan, 33(2), 103-112.

Pangabean, T., Triana, A. N., & Hayati, A. (2014). Rancangan Alat Pengering Rengginang Hybrid Energi Surya dan Biomassa Pelepah Kelapa Sawit. Prosiding Seminar Nasional FTI UNPAD-PERTETAHIPI 2014: Buku II—Alat dan Mesin Pertanian. Jatinangor, 11-12 November 2014. hlm. 79-86.

Yahya, M. (2015). Kajian Karakteristik Pengering Fluidisasi Terintegrasi dengan Tungku Biomassa untuk Pengeringan Padi. Jurnal Teknik Mesin, 5(2), 65-71.

Jading, A., Tethool, E., Payung, P., & Gultom, S. (2011). Karakteristik Fisikokimia Pati Sagu Hasil Pengeringan secara Fluidisasi Menggunakan Alat Pengering Cross Flow Fluidized Bed Bertenaga Surya dan Biomassa. Reaktor, 13(3), 155-164.

Juandi M., Eka, A. E., & Salomo. (2015). Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa sebagai Energi Biomassa untuk Pengeringan Hasil Pertanian. Komunikasi Fisika Indonesia, 15(10), 644-650.

Syamsiro, M. & Saptoadi, H. (2007). Pembakaran Briket Biomassa Cangkang Kakao: Pengaruh Temperatur Udara Preheat. Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 20), Yogyakarta, 24 November 2007. hlm. B-1—B-10.

Jamilatun, S. (2008). Sifat-Sifat Penyalaan dan Pembakaran Briket Biomassa, Briket Batubara dan Arang Kayu. Jurnal Rekayasa Proses, 2(2), 37-40.

Purwadi, P. K. & Kusbandono, W. (2016). Peningkatan Waktu Pengeringan Dan Laju Pengeringan Pada Mesin Pengering Pakaian Energi Listrik. Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-11 2016, 432-437.

Juandi, M. & Panca, O. (2017). Efek Variasi Massa Dari Biomassa Limbah Tempurung Kelapa Terhadap Laju Penurunan Kadar Air Sebagai Fungsi Waktu Hasil Pengeringan Buah Pinang Dengan Alat Pengering Tipe Kabinet. Jurnal APTEK, 9(1), 46-51.

Riyanto, A. A. & Liunir, L. (2009). Dasar Busana. Modul Ajar. Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Indonesia.

Juandi, M. & Haekal, M. R. (2016). Karakterisasi Pengaruh Suhu Terhadap Parameter Fisis Biji Pinang Hasil Pengeringan Menggunakan Alat Tipe Kabinet Dengan Limbah Tempurung Kelapa Sebagai Sumber Panas. Junal Ilmu Fisika, 8(1), 38-44.




DOI: http://dx.doi.org/10.31258/jkfi.15.2.170-174

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Indexing by:

  

 

Image